Android Studio menyediakan wizard dan template yang memverifikasi persyaratan sistem Anda, seperti Java Development Kit (JDK) dan RAM yang tersedia, serta mengonfigurasi setelan default, seperti emulasi Android Virtual Device (AVD) default yang dioptimalkan dan image sistem yang telah diperbarui. Dokumen ini menjelaskan setelan konfigurasi tambahan yang mungkin dapat Anda gunakan untuk menyesuaikan penggunaan Android Studio.
Android Studio menyediakan akses ke dua file konfigurasi melalui menu Help:
studio.vmoptions
: Menyesuaikan opsi untuk Java Virtual Machine (JVM) di Studio, misalnya ukuran heap dan ukuran cache. Perhatikan bahwa di mesin Linux, file ini mungkin bernamastudio64.vmoptions
, bergantung pada versi Android Studio Anda.idea.properties
: Menyesuaikan properti Android Studio, misalnya jalur folder plugin atau ukuran file maksimum yang didukung.
Untuk dokumentasi khusus tentang emulator serta penyiapan dan penggunaan perangkat, lihat topik berikut:
Menemukan file konfigurasi Anda
Kedua file konfigurasi disimpan di folder konfigurasi untuk
Android Studio. Nama folder bergantung pada versi Studio Anda. Misalnya,
Android Studio 3.3 memiliki nama folder AndroidStudio3.3
. Lokasi folder ini
bergantung pada sistem operasi Anda:
- Windows:
%USERPROFILE%\.CONFIGURATION_FOLDER
- macOS:
~/Library/Preferences/CONFIGURATION_FOLDER
- Linux:
~/.CONFIGURATION_FOLDER
Anda juga dapat menggunakan variabel lingkungan berikut untuk menunjuk ke file pengganti spesifik di tempat lain:
STUDIO_VM_OPTIONS
: menetapkan nama dan lokasi file.vmoptions
STUDIO_PROPERTIES
: menetapkan nama dan lokasi file.properties
STUDIO_JDK
: menetapkan JDK yang digunakan untuk menjalankan Studio
Menyesuaikan opsi VM Anda
File studio.vmoptions
memungkinkan Anda menyesuaikan opsi untuk JVM
di Android Studio. Untuk meningkatkan performa Studio, opsi paling umum yang biasa disesuaikan
adalah ukuran heap maksimum, tetapi Anda juga dapat menggunakan file studio.vmoptions
untuk menggantikan
setelan default lainnya seperti ukuran heap awal, ukuran
cache, dan switch pengumpulan sampah Java.
Untuk membuat file studio.vmoptions
baru atau membuka file yang sudah ada, gunakan
langkah berikut:
- Klik Help > Edit Custom VM Options. Jika Anda belum pernah mengedit opsi VM
untuk Android Studio sebelumnya, IDE akan meminta Anda membuat
file
studio.vmoptions
baru. Untuk membuat file, klik Yes. - File
studio.vmoptions
akan terbuka di jendela editor Android Studio. Edit file tersebut untuk menambahkan opsi VM yang Anda sesuaikan sendiri. Untuk daftar lengkap opsi JVM yang dapat disesuaikan, lihat halaman Java HotSpot VM Options dari Oracle.
File studio.vmoptions
yang Anda buat akan ditambahkan ke file
studio.vmoptions
default, yang berada di direktori bin/
dalam folder penginstalan
Android Studio.
Perhatikan, Anda tidak boleh secara langsung mengedit file studio.vmoptions
yang
ditemukan dalam folder program Android Studio. Meskipun Anda dapat mengakses file
tersebut untuk menampilkan opsi VM default Studio, dengan hanya mengedit file studio.vmoptions
sendiri
akan memastikan bahwa Anda tidak menggantikan setelan default penting untuk Android Studio.
Oleh karena itu, pada file studio.vmoptions
, hanya ganti atribut yang diperlukan
dan biarkan Android Studio tetap menggunakan nilai default
untuk atribut yang belum Anda ubah.
Ukuran heap maksimum
Secara default, Android Studio memiliki ukuran heap maksimum 1.280 MB. Jika menangani project besar, atau sistem Anda memiliki RAM yang besar, Anda dapat meningkatkan performa dengan meningkatkan ukuran heap maksimum untuk proses Android Studio, seperti IDE inti, daemon Gradle, dan daemon Kotlin.
Android Studio otomatis memeriksa kemungkinan pengoptimalan ukuran heap dan memberi tahu Anda jika mendeteksi bahwa performa dapat ditingkatkan.
Gambar 1. Notifikasi terkait setelan memori yang direkomendasikan.
Jika menggunakan sistem 64 bit yang memiliki RAM minimal 5 GB, Anda juga dapat menyesuaikan ukuran heap untuk project secara manual. Untuk melakukannya, ikuti langkah berikut:
- Klik File > Settings dari panel menu (atau Android Studio > Preferences di macOS).
Klik Appearance & Behavior > System Settings > Memory Settings.
Sesuaikan ukuran heap agar cocok dengan jumlah yang Anda inginkan.
Klik Apply.
Jika mengubah ukuran heap untuk IDE, Anda harus memulai ulang Android Studio sebelum setelan memori baru diterapkan.
Mengekspor dan mengimpor setelan IDE
Anda dapat mengekspor file Settings.jar
yang berisi semua atau sebagian setelan
IDE yang dipilih untuk project. Selanjutnya, Anda dapat mengimpor file JAR ini ke
dalam project lain dan/atau menyediakannya untuk
diimpor kolega Anda ke dalam project mereka.
Untuk informasi selengkapnya, lihat Mengekspor dan Mengimpor Setelan di IntelliJ IDEA.
Menyesuaikan properti IDE Anda
File idea.properties
memungkinkan Anda menyesuaikan properti IDE untuk Android
Studio, misalnya jalur ke plugin yang diinstal pengguna dan ukuran file
maksimum yang didukung oleh IDE. File idea.properties
akan digabung dengan properti default
untuk IDE, jadi Anda dapat menetapkan properti pengganti saja.
Untuk membuat file idea.properties
baru atau membuka file yang sudah ada, gunakan
langkah berikut:
- Klik Help > Edit Custom Properties. Jika belum pernah mengedit properti IDE
sebelumnya, Android Studio akan meminta Anda untuk membuat file
idea.properties
baru. Untuk membuat file, klik Yes. - File
idea.properties
akan terbuka di jendela editor Android Studio. Edit file tersebut untuk menambahkan properti IDE yang telah Anda sesuaikan sendiri.
File idea.properties
berikut menyertakan properti IDE yang biasanya
disesuaikan. Untuk daftar lengkap properti, baca tentang
idea.properties
file untuk IntelliJ IDEA.
#---------------------------------------------------------------------
# Uncomment this option if you want to customize path to user installed plugins folder. Make sure
# you're using forward slashes.
#---------------------------------------------------------------------
# idea.plugins.path=${idea.config.path}/plugins
#---------------------------------------------------------------------
# Maximum file size (kilobytes) IDE should provide code assistance for.
# The larger file is the slower its editor works and higher overall system memory requirements are
# if code assistance is enabled. Remove this property or set to very large number if you need
# code assistance for any files available regardless their size.
#---------------------------------------------------------------------
idea.max.intellisense.filesize=2500
#---------------------------------------------------------------------
# This option controls console cyclic buffer: keeps the console output size not higher than the
# specified buffer size (Kb). Older lines are deleted. In order to disable cycle buffer use
# idea.cycle.buffer.size=disabled
#---------------------------------------------------------------------
idea.cycle.buffer.size=1024
#---------------------------------------------------------------------
# Configure if a special launcher should be used when running processes from within IDE.
# Using Launcher enables "soft exit" and "thread dump" features
#---------------------------------------------------------------------
idea.no.launcher=false
#---------------------------------------------------------------------
# To avoid too long classpath
#---------------------------------------------------------------------
idea.dynamic.classpath=false
#---------------------------------------------------------------------
# There are two possible values of idea.popup.weight property: "heavy" and "medium".
# If you have WM configured as "Focus follows mouse with Auto Raise" then you have to
# set this property to "medium". It prevents problems with popup menus on some
# configurations.
#---------------------------------------------------------------------
idea.popup.weight=heavy
#---------------------------------------------------------------------
# Use default anti-aliasing in system, i.e. override value of
# "Settings|Editor|Appearance|Use anti-aliased font" option. May be useful when using Windows
# Remote Desktop Connection for instance.
#---------------------------------------------------------------------
idea.use.default.antialiasing.in.editor=false
#---------------------------------------------------------------------
# Disabling this property may lead to visual glitches like blinking and fail to repaint
# on certain display adapter cards.
#---------------------------------------------------------------------
sun.java2d.noddraw=true
#---------------------------------------------------------------------
# Removing this property may lead to editor performance degradation under Windows.
#---------------------------------------------------------------------
sun.java2d.d3d=false
#---------------------------------------------------------------------
# Workaround for slow scrolling in JDK6
#---------------------------------------------------------------------
swing.bufferPerWindow=false
#---------------------------------------------------------------------
# Removing this property may lead to editor performance degradation under X Window.
#---------------------------------------------------------------------
sun.java2d.pmoffscreen=false
#---------------------------------------------------------------------
# Workaround to avoid long hangs while accessing clipboard under Mac OS X.
#---------------------------------------------------------------------
# ide.mac.useNativeClipboard=True
#---------------------------------------------------------------------
# Maximum size (kilobytes) IDEA will load for showing past file contents -
# in Show Diff or when calculating Digest Diff
#---------------------------------------------------------------------
# idea.max.vcs.loaded.size.kb=20480
Mengonfigurasi IDE untuk komputer dengan memori rendah
Jika Anda menjalankan Android Studio di komputer yang spesifikasinya lebih rendah daripada yang direkomendasikan (lihat Persyaratan Sistem), Anda dapat menyesuaikan IDE untuk meningkatkan performa di komputer Anda, dengan cara sebagai berikut:
- Kurangi ukuran heap maksimum yang tersedia untuk Android Studio: Kurangi ukuran heap maksimum untuk Android Studio menjadi 512 Mb. Untuk informasi selengkapnya tentang perubahan ukuran heap maksimum, lihat Ukuran heap maksimum.
- Update Gradle dan plugin Android untuk Gradle: Update Gradle dan plugin Android untuk Gradle ke versi terbarunya untuk memastikan Anda memanfaatkan peningkatan performa terbaru. Untuk informasi selengkapnya tentang mengupdate Gradle dan plugin Android untuk Gradle, lihat Catatan Rilis plugin Android untuk Gradle.
- Aktifkan Mode Hemat Daya: Mengaktifkan Mode Hemat Daya akan menonaktifkan sejumlah operasi latar belakang yang boros memori dan baterai, termasuk penyorotan error dan inspeksi sambil menjalankan proses, pop-up pelengkapan kode otomatis, dan kompilasi latar belakang inkremental otomatis. Untuk mengaktifkan Mode Hemat Daya, klik File > Power Save Mode.
Nonaktifkan pemeriksaan lint yang tidak perlu: Untuk mengubah pemeriksaan lint mana yang dijalankan Android Studio pada kode Anda, lakukan langkah berikut:
- Untuk membuka dialog Settings, klik File > Settings (di macOS, Android Studio > Preferences).
- Di panel kiri, luaskan bagian Editor, lalu klik Inspections.
- Klik kotak centang untuk memilih atau membatalkan pilihan pemeriksaan lint sesuai dengan project Anda.
- Untuk menyimpan perubahan, klik Apply atau OK.
Jalankan debug di perangkat fisik: Menjalankan debug di emulator yang menggunakan lebih banyak memori daripada di perangkat fisik, sehingga Anda dapat meningkatkan performa keseluruhan untuk Android Studio dengan menjalankan debug di perangkat fisik.
Hanya sertakan layanan Google Play yang diperlukan sebagai dependensi: Menyertakan Layanan Google Play sebagai dependensi dalam project Anda akan meningkatkan jumlah memori yang diperlukan. Sertakan hanya dependensi yang diperlukan untuk meningkatkan penggunaan memori dan performa. Untuk informasi selengkapnya, lihat Menambahkan Layanan Google Play ke Project Anda.
Aktifkan Offline Mode untuk Gradle: Jika bandwidth Anda terbatas, aktifkan Offline Mode untuk mencegah Gradle mendownload dependensi yang terlewatkan selama proses build. Jika Offline Mode diaktifkan, Gradle akan mengeluarkan peringatan kegagalan proses build jika Anda melewatkan suatu dependensi, bukannya mencoba mendownload dependensi tersebut. Untuk mengaktifkan Offline Mode, lakukan langkah berikut ini:
- Untuk membuka dialog Settings, klik File > Settings (di macOS, Android Studio > Preferences).
- Di panel kiri, luaskan Build, Execution, Deployment, lalu klik Gradle.
- Pada setelan Global Gradle, centang kotak Offline work.
- Klik Apply atau OK untuk menerapkan perubahan.
Kurangi ukuran heap maksimum yang tersedia untuk Gradle: Ukuran heap maksimum default Gradle adalah 1.536 MB. Kurangi nilai ini dengan mengganti properti
org.gradle.jvmargs
pada filegradle.properties
, seperti ditunjukkan di bawah:# Make sure to gradually decrease this value and note # changes in performance. Allocating too little memory may # also decrease performance. org.gradle.jvmargs = -Xmx1536m
Jangan aktifkan parallel compilation: Android Studio dapat mengompilasi modul independen secara paralel, tetapi jika sistem Anda memiliki memori yang rendah, sebaiknya jangan aktifkan fitur ini. Untuk memeriksa setelan ini, lakukan hal berikut:
- Untuk membuka dialog Settings, klik File > Settings (di macOS, Android Studio > Preferences).
- Di panel kiri, luaskan Build, Execution, Deployment, lalu klik Compiler.
- Pastikan opsi Compile independent modules in parallel tidak dicentang.
- Jika Anda telah membuat perubahan, klik Apply atau OK untuk menerapkan perubahan.
Menyetel versi JDK
Salinan OpenJDK terbaru dilengkapi dengan Android Studio 2.2 dan yang lebih baru, dan inilah versi JDK yang kami sarankan untuk digunakan pada project Android Anda. Untuk menggunakan JDK yang disertakan, lakukan langkah berikut:
- Di panel menu, buka project Anda di Android Studio, lalu pilih File > Project Structure.
- Pada halaman SDK Location di JDK location, centang kotak Use embedded JDK.
- Klik OK.
Secara default, versi bahasa Java yang digunakan untuk mengompilasi project Anda didasarkan
pada compileSdkVersion
project
(karena versi Android yang berbeda mendukung versi Java yang berbeda pula).
Jika perlu, Anda dapat mengganti versi Java default ini dengan
menambahkan blok CompileOptions {}
berikut
ke file build.gradle
:
android {
compileOptions {
sourceCompatibility JavaVersion.VERSION\_1\_6
targetCompatibility JavaVersion.VERSION\_1\_6
}
}
Untuk informasi selengkapnya tentang tempat compileSdkVersion
didefinisikan, baca
tentang file build level modul.
Menyetel setelan proxy
Proxy berfungsi sebagai koneksi perantara antara klien HTTP dan server web yang menambah keamanan dan privasi ke koneksi internet.
Agar Android Studio dapat dijalankan di belakang firewall, atur setelan proxy untuk Android Studio IDE. Gunakan halaman setelan Proxy HTTP Android Studio IDE untuk mengatur setelan proxy HTTP untuk Android Studio.
Saat menjalankan plugin Android untuk Gradle dari command line atau pada komputer yang tidak terinstal Android Studio, seperti server continuous integration, tetapkan setelan proxy dalam file build Gradle.
Mempersiapkan proxy Android Studio
Android Studio mendukung setelan proxy HTTP sehingga Anda dapat menjalankan Android Studio di belakang firewall atau jaringan aman. Untuk menetapkan setelan proxy HTTP dalam Android Studio:
- Dari panel menu, klik File > Settings (di macOS, klik Android Studio > Preferences).
- Di panel kiri, klik Appearance & Behavior > System Settings > HTTP Proxy. Halaman Proxy HTTP akan muncul.
- Pilih Auto-detect proxy settings agar Anda dapat menggunakan URL konfigurasi proxy otomatis untuk setelan proxy, atau Manual proxy configuration untuk memasukkan sendiri setiap setelan. Untuk penjelasan mendetail mengenai setelan ini, lihat Proxy HTTP.
- Klik Apply atau OK untuk menerapkan perubahan.
Setelan proxy HTTP plugin Android untuk Gradle
Saat menjalankan plugin Android untuk Gradle dari command line atau pada komputer yang tidak terinstal Android Studio, tetapkan setelan proxy plugin Android untuk Gradle dalam file build Gradle.
Untuk setelan proxy HTTP spesifik-aplikasi, tetapkan setelan proxy
dalam file build.gradle
sebagaimana diperlukan untuk setiap modul aplikasi.
apply plugin: 'com.android.application'
android {
...
defaultConfig {
...
systemProp.http.proxyHost=proxy.company.com
systemProp.http.proxyPort=443
systemProp.http.proxyUser=userid
systemProp.http.proxyPassword=password
systemProp.http.auth.ntlm.domain=domain
}
...
}
Untuk setelan proxy HTTP lingkup-project, tetapkan setelan proxy dalam
file gradle/gradle.properties
.
# Project-wide Gradle settings.
...
systemProp.http.proxyHost=proxy.company.com
systemProp.http.proxyPort=443
systemProp.http.proxyUser=username
systemProp.http.proxyPassword=password
systemProp.http.auth.ntlm.domain=domain
systemProp.https.proxyHost=proxy.company.com
systemProp.https.proxyPort=443
systemProp.https.proxyUser=username
systemProp.https.proxyPassword=password
systemProp.https.auth.ntlm.domain=domain
...
Informasi tentang penggunaan properti Gradle untuk setelan proxy dapat dilihat di Panduan Pengguna Gradle.
Mengoptimalkan performa Android Studio di Windows
Performa Android Studio di Windows dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Bagian ini menjelaskan cara mengoptimalkan setelan Android Studio untuk mendapatkan performa terbaik di Windows.
Meminimalkan dampak software antivirus pada kecepatan build
Beberapa software antivirus dapat mengganggu proses build Android Studio, yang menyebabkan build berjalan sangat lambat. Saat Anda menjalankan build di Android Studio, Gradle mengompilasi resource dan kode sumber aplikasi Anda, lalu memaketkan resource yang telah dikompilasi bersama-sama ke dalam sebuah APK. Selama proses ini, banyak file dibuat di komputer Anda. Jika software antivirus Anda mengaktifkan pemindaian real-time, antivirus dapat memaksa proses build untuk berhenti setiap kali file dibuat saat antivirus memindai file tersebut.
Untuk menghindari masalah ini, Anda dapat mengecualikan direktori tertentu dari pemindaian real-time dalam software antivirus.
Daftar berikut menunjukkan lokasi default setiap direktori Android Studio yang sebaiknya Anda kecualikan dari pemindaian real-time:
- Cache Gradle
%USERPROFILE%\.gradle
- Project Android Studio
%USERPROFILE%\AndroidStudioProjects
- Android SDK
%USERPROFILE%\AppData\Local\Android\SDK
- File sistem Android Studio
%USERPROFILE%\.AndroidStudio<version>\system
Menyesuaikan lokasi direktori untuk lingkungan terkontrol Kebijakan Grup
Jika Kebijakan Grup membatasi direktori yang dapat dikecualikan dari pemindaian real-time di komputer, Anda dapat memindahkan direktori Android Studio ke salah satu lokasi yang tidak termasuk dalam Kebijakan Grup terpusat.
Daftar berikut menunjukkan cara menyesuaikan lokasi setiap direktori Android Studio,
dengan C:\WorkFolder
adalah direktori yang sudah
dikecualikan oleh Kebijakan Grup Anda:
- Cache Gradle
- Tentukan variabel lingkungan
GRADLE_USER_HOME
agar menunjuk keC:\WorkFolder\.gradle
. - Project Android Studio
- Pindahkan atau buat direktori project dalam subdirektori yang
sesuai untuk
C:\WorkFolder
. Contohnya,C:\WorkFolder\AndroidStudioProjects
. - Android SDK
Ikuti langkah berikut:
Di Android Studio, buka dialog Settings (Preferences di macOS), lalu buka Appearance & Behavior > System Settings > Android SDK.
Ubah nilai Android SDK Location menjadi
C:\WorkFolder\AndroidSDK
.Agar tidak mendownload SDK ini lagi, pastikan untuk menyalin direktori SDK yang sudah ada, yang secara default terletak di
%USERPROFILE%\AppData\Local\Android\SDK
, ke lokasi baru.
- File sistem Android Studio
Ikuti langkah berikut:
Di Android Studio, klik Help > Edit Custom Properties.
Android Studio akan meminta Anda membuat file
idea.properties
jika Anda belum memilikinya.Tambahkan baris berikut ke file
idea.properties
Anda:idea.system.path=c:/workfolder/studio/caches/trunk-system
Mengonfigurasi dependensi build offline
Jika Anda ingin membuat project tanpa koneksi jaringan, ikuti langkah-langkah di bawah untuk mengonfigurasi IDE agar dapat menggunakan Plugin Android Gradle dan dependensi Google Maven versi offline.
Jika Anda belum melakukannya, download komponen offline dari halaman download.
Mendownload dan mengekstrak komponen offline
Setelah Anda mendownload komponen offline, ekstrak isinya ke dalam direktori berikut, yang mungkin perlu Anda buat jika belum ada:
- Pada Windows:
%USER_HOME%/.android/manual-offline-m2/
- Pada macOS dan Linux:
~/.android/manual-offline-m2/
Untuk mengupdate komponen offline, lakukan langkah berikut:
- Hapus konten di dalam direktori
manual-offline-m2/
. - Download kembali komponen offline.
- Ekstrak konten file ZIP yang didownload ke
direktori
manual-offline-m2/
.
Menyertakan komponen offline dalam project Gradle Anda
Untuk memberi tahu sistem build Android agar menggunakan komponen offline yang telah Anda download dan ekstrak, Anda perlu membuat skrip, seperti yang dijelaskan di bawah ini. Perhatikan, Anda hanya perlu membuat dan menyimpan skrip ini satu kali, meskipun Anda mengupdate komponen offline.
- Buat file teks kosong dengan jalur dan nama file berikut:
- Pada Windows:
%USER_HOME%/.gradle/init.d/offline.gradle
- Pada macOS dan Linux:
~/.gradle/init.d/offline.gradle
- Pada Windows:
Buka file teks tersebut dan sertakan skrip berikut:
def reposDir = new File(System.properties['user.home'], ".android/manual-offline-m2") def repos = new ArrayList() reposDir.eachDir {repos.add(it) } repos.sort() allprojects { buildscript { repositories { for (repo in repos) { maven { name = "injected_offline_${repo.name}" url = repo.toURI().toURL() } } } } repositories { for (repo in repos) { maven { name = "injected_offline_${repo.name}" url = repo.toURI().toURL() } } } }
Simpan file teks.
(Opsional) Jika Anda ingin memverifikasi bahwa komponen offline berfungsi sebagaimana mestinya, hapus repositori online dari file
build.gradle
project Anda, seperti yang ditunjukkan di bawah. Setelah mengonfirmasi bahwa project Anda dibuat dengan benar tanpa repositori ini, Anda dapat mengembalikannya ke filebuild.gradle
.buildscript { repositories { // Hide these repositories to test your build against // the offline components. You can include them again after // you've confirmed that your project builds ‘offline’. // google() // jcenter() } ... } allprojects { repositories { // google() // jcenter() } ... }