Meningkatkan kode dengan pemeriksaan lint

Selain memastikan aplikasi Anda memenuhi persyaratan fungsionalnya dengan membuat pengujian, Anda juga harus memastikan kode tidak memiliki masalah struktural dengan menjalankan kode tersebut melalui lint. Alat lint ini membantu menemukan struktur kode yang buruk, yang dapat memengaruhi keandalan dan efisiensi aplikasi Android serta membuat kode semakin sulit dipelihara.

Misalnya, jika file resource XML berisi namespace yang tidak terpakai, hal ini akan menghabiskan ruang dan mengakibatkan pemrosesan yang tidak perlu. Masalah struktural lainnya, seperti penggunaan elemen yang usang atau panggilan API yang tidak didukung oleh versi API target, dapat menyebabkan kode gagal dijalankan dengan benar. Lint dapat membantu Anda mengatasi masalah ini.

Untuk meningkatkan performa analisis lint lebih lanjut, sebaiknya Anda juga menambahkan anotasi ke kode.

Ringkasan

Android Studio menyediakan alat pemindaian kode yang disebut lint untuk membantu Anda mengidentifikasi dan mengatasi masalah kualitas struktural kode tanpa perlu menjalankan aplikasi atau menulis kasus pengujian. Setiap masalah yang terdeteksi oleh alat ini akan dilaporkan dengan disertai pesan deskripsi dan tingkat keparahan, sehingga Anda dapat segera memprioritaskan perbaikan penting yang perlu dilakukan. Selain itu, Anda dapat menurunkan tingkat keparahan suatu masalah untuk mengabaikan masalah yang tidak relevan dengan project Anda, atau menaikkannya untuk menyoroti masalah tertentu.

Alat lint memeriksa file sumber project Android untuk menemukan kemungkinan bug dan peningkatan pengoptimalan guna mencapai ketepatan, keamanan, performa, kegunaan, aksesibilitas, serta internasionalisasi. Saat menggunakan Android Studio, pemeriksaan lint dan IDE yang telah dikonfigurasi akan dijalankan setiap kali Anda mem-build aplikasi. Namun, Anda dapat menjalankan pemeriksaan secara manual atau menjalankan lint dari command line.

Catatan: Jika kode Anda dikompilasi di Android Studio, pemeriksaan kode IntelliJ tambahan akan dijalankan agar peninjauan kode lebih efisien.

Gambar 1 menampilkan cara alat lint memproses file sumber aplikasi.

Gambar 1. Alur kerja pemindaian kode dengan alat lint

File sumber aplikasi
File sumber terdiri dari file yang menyusun project Android Anda, termasuk file XML, Java, dan Kotlin, ikon, serta file konfigurasi ProGuard.
File lint.xml
File konfigurasi yang dapat Anda gunakan untuk menetapkan pemeriksaan lint yang ingin dikecualikan dan untuk menyesuaikan tingkat keparahan masalah.
Alat lint
Alat pemindaian kode statis yang dapat Anda jalankan pada project Android baik dari command line maupun di Android Studio (lihat Menjalankan pemeriksaan secara manual). Alat lint memeriksa masalah kode struktural yang dapat memengaruhi kualitas dan performa aplikasi Android Anda. Sebaiknya Anda mengoreksi setiap error yang dideteksi oleh lint sebelum memublikasikan aplikasi.
Hasil pemeriksaan lint
Anda dapat melihat hasil dari lint di konsol atau di jendela Inspection Results di Android Studio. Lihat Menjalankan pemeriksaan secara manual.

Menjalankan lint dari command line

Jika menggunakan Android Studio atau Gradle, Anda dapat menggunakan Gradle wrapper untuk memanggil tugas lint untuk project Anda dengan memasukkan salah satu perintah berikut dari direktori utama project:

  • Di Windows:
    gradlew lint
    
  • Pada Linux atau Mac:
    ./gradlew lint
    

Anda akan melihat output yang mirip dengan berikut ini:

> Task :app:lintDebug
Wrote HTML report to file:<path-to-project>/app/build/reports/lint-results-debug.html

Setelah menyelesaikan pemeriksaannya, alat lint akan menyediakan jalur ke laporan lint versi XML dan HTML. Selanjutnya, Anda dapat mengakses laporan HTML dan membukanya di browser, seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.

Gambar 2. Contoh laporan lint versi HTML

Jika project Anda menyertakan varian build, menjalankan lint hanya akan memeriksa varian default. Jika ingin menjalankan lint pada varian lain, Anda harus menuliskan nama varian dengan huruf besar dan menambahkan awalan `lint`.

./gradlew lintRelease

Untuk mempelajari lebih lanjut cara menjalankan tugas Gradle dari command line, baca Mem-build Aplikasi dari Command Line.

Menjalankan lint menggunakan alat mandiri

Jika tidak menggunakan Android Studio atau Gradle, Anda dapat menggunakan alat lint mandiri setelah menginstal Alat Command Line Android SDK dari SDK Manager. Anda selanjutnya dapat menemukan alat lint di android_sdk/cmdline-tools/version/bin/lint.

Untuk menjalankan lint pada daftar file dalam sebuah direktori project, gunakan perintah berikut:

lint [flags] <project directory>

Misalnya, Anda dapat mengeluarkan perintah berikut untuk memindai file dalam direktori myproject dan subdirektorinya. ID masalah MissingPrefix memberi tahu lint untuk hanya memindai atribut XML yang tidak memiliki awalan namespace Android.

lint --check MissingPrefix myproject 

Untuk melihat daftar lengkap flag dan argumen command-line yang didukung oleh alat ini, gunakan perintah berikut:

lint --help

Contoh berikut menampilkan output konsol saat perintah lint dijalankan pada project yang disebut Earthquake.

$ lint Earthquake

Scanning Earthquake: ...............................................................................................................................
Scanning Earthquake (Phase 2): .......
AndroidManifest.xml:23: Warning: <uses-sdk> tag appears after <application> tag [ManifestOrder]
  <uses-sdk android:minSdkVersion="7" />
  ^
AndroidManifest.xml:23: Warning: <uses-sdk> tag should specify a target API level (the highest verified version; when running on later versions, compatibility behaviors may be enabled) with android:targetSdkVersion="?" [UsesMinSdkAttributes]
  <uses-sdk android:minSdkVersion="7" />
  ^
res/layout/preferences.xml: Warning: The resource R.layout.preferences appears to be unused [UnusedResources]
res: Warning: Missing density variation folders in res: drawable-xhdpi [IconMissingDensityFolder]
0 errors, 4 warnings

Output di atas mencantumkan empat peringatan tanpa error: tiga peringatan (ManifestOrder, UsesMinSdkAttributes, dan UnusedResources) dalam file AndroidManifest.xml project, dan satu peringatan (IconMissingDensityFolder) dalam file tata letak Preferences.xml.

Mengonfigurasi lint untuk menyembunyikan peringatan

Secara default, saat Anda menjalankan pemindaian lint, alat ini akan memeriksa semua masalah yang didukung lint. Anda juga dapat membatasi masalah yang akan diperiksa lint dan menetapkan tingkat keparahannya. Misalnya, Anda dapat menyembunyikan pemeriksaan lint untuk masalah tertentu yang tidak relevan dengan project Anda, dan Anda dapat mengonfigurasi lint agar melaporkan masalah yang tidak begitu penting pada tingkat keparahan yang lebih rendah.

Anda dapat mengonfigurasi pemeriksaan lint dengan beberapa tingkat:

  • Global (keseluruhan project)
  • Modul project
  • Modul produksi
  • Modul pengujian
  • File terbuka
  • Hierarki class
  • Cakupan Sistem Kontrol Versi (VCS)

Mengonfigurasi lint di Android Studio

Alat lint bawaan akan memeriksa kode selagi Anda menggunakan Android Studio. Anda dapat menampilkan peringatan dan error dengan dua cara:

  • Sebagai teks pop-up di Code Editor. Saat menemukan masalah, lint akan menandai kode yang bermasalah dengan warna kuning, atau untuk masalah yang lebih serius, menggarisbawahinya dengan warna merah.
  • Di jendela Inspection Results lint setelah Anda mengklik Analyze > Inspect Code. Lihat Menjalankan pemeriksaan secara manual.

Mengonfigurasi file lint

Anda dapat menentukan preferensi pemeriksaan lint dalam file lint.xml. Jika Anda membuat file ini secara manual, tempatkan file tersebut dalam direktori utama project Android Anda.

File lint.xml terdiri dari satu tag induk <lint> penutup yang berisi satu atau beberapa elemen <issue> turunan. Lint menetapkan nilai atribut id unik untuk setiap <issue>.

<?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?>
    <lint>
        <!-- list of issues to configure -->
</lint>

Anda dapat mengubah tingkat keparahan masalah atau menonaktifkan pemeriksaan lint untuk masalah tersebut dengan menetapkan atribut keparahannya dalam tag <issue>.

Tips: Untuk melihat daftar lengkap masalah yang didukung oleh lint dan ID masalah yang terkait, jalankan perintah lint --list.

File contoh lint.xml

Contoh berikut menampilkan isi file lint.xml.

<?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?>
<lint>
    <!-- Disable the given check in this project -->
    <issue id="IconMissingDensityFolder" severity="ignore" />

    <!-- Ignore the ObsoleteLayoutParam issue in the specified files -->
    <issue id="ObsoleteLayoutParam">
        <ignore path="res/layout/activation.xml" />
        <ignore path="res/layout-xlarge/activation.xml" />
    </issue>

    <!-- Ignore the UselessLeaf issue in the specified file -->
    <issue id="UselessLeaf">
        <ignore path="res/layout/main.xml" />
    </issue>

    <!-- Change the severity of hardcoded strings to "error" -->
    <issue id="HardcodedText" severity="error" />
</lint>

Mengonfigurasi pemeriksaan lint untuk file sumber Java, Kotlin, dan XML

Anda dapat menonaktifkan lint agar tidak memeriksa file sumber Java, Kotlin, dan XML.

Tips: Anda dapat mengelola fitur pemeriksaan lint untuk file sumber Java, Kotlin, atau XML dalam dialog Default Preferences. Pilih File > Other Settings > Default Settings, lalu pada panel kiri dialog Default Preferences, pilih Editor > Inspections.

Mengonfigurasi pemeriksaan lint di Java atau Kotlin

Untuk menonaktifkan pemeriksaan lint khusus untuk class atau metode dalam project Android Anda, tambahkan anotasi @SuppressLint ke kode tersebut.

Contoh berikut menunjukkan cara menonaktifkan pemeriksaan lint untuk masalah NewApi dalam metode onCreate. Alat lint akan terus memeriksa masalah NewApi dalam metode lain class ini.

Kotlin

@SuppressLint("NewApi")
override fun onCreate(savedInstanceState: Bundle?) {
    super.onCreate(savedInstanceState)
    setContentView(R.layout.main)

Java

@SuppressLint("NewApi")
@Override
public void onCreate(Bundle savedInstanceState) {
    super.onCreate(savedInstanceState);
    setContentView(R.layout.main);

Contoh berikut menunjukkan cara menonaktifkan pemeriksaan lint untuk masalah ParserError di class FeedProvider:

Kotlin

@SuppressLint("ParserError")
class FeedProvider : ContentProvider() {

Java

@SuppressLint("ParserError")
public class FeedProvider extends ContentProvider {

Untuk menyembunyikan pemeriksaan atas semua masalah lint dalam file ini, gunakan kata kunci all, seperti ini:

Kotlin

@SuppressLint("all")

Java

@SuppressLint("all")

Mengonfigurasi pemeriksaan lint di XML

Anda dapat menggunakan atribut tools:ignore guna menonaktifkan pemeriksaan lint untuk bagian tertentu pada file XML Anda. Masukkan nilai namespace berikut dalam file lint.xml agar alat lint dapat mengenali atribut tersebut:

namespace xmlns:tools="http://schemas.android.com/tools"

Contoh berikut menunjukkan cara menonaktifkan pemeriksaan lint untuk masalah UnusedResources dalam elemen <LinearLayout> pada file tata letak XML. Atribut ignore diwarisi oleh elemen turunan dari elemen induk tempat atribut tersebut dideklarasikan. Dalam contoh ini, pemeriksaan lint juga dinonaktifkan untuk elemen <TextView> turunan.

<LinearLayout
    xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"
    xmlns:tools="http://schemas.android.com/tools"
    tools:ignore="UnusedResources" >

    <TextView
        android:text="@string/auto_update_prompt" />
</LinearLayout>

Untuk menonaktifkan lebih dari satu masalah, cantumkan masalah tersebut dalam string yang dipisahkan koma. Contoh:

tools:ignore="NewApi,StringFormatInvalid"

Untuk menyembunyikan pemeriksaan atas semua masalah lint dalam elemen XML, gunakan kata kunci all, seperti ini:

tools:ignore="all"

Mengonfigurasi opsi lint dengan Gradle

Plugin Android untuk Gradle memungkinkan Anda mengonfigurasi opsi lint tertentu, seperti pemeriksaan yang akan dijalankan atau diabaikan, menggunakan blok lint{} dalam file build.gradle level modul Anda. Cuplikan kode berikut menampilkan beberapa properti yang dapat Anda konfigurasi:

Groovy

android {
    ...
    lint {
        // Turns off checks for the issue IDs you specify.
        disable 'TypographyFractions','TypographyQuotes'
        // Turns on checks for the issue IDs you specify. These checks are in
        // addition to the default lint checks.
        enable 'RtlHardcoded','RtlCompat', 'RtlEnabled'
        // To enable checks for only a subset of issue IDs and ignore all others,
        // list the issue IDs with the 'check' property instead. This property overrides
        // any issue IDs you enable or disable using the properties above.
        checkOnly 'NewApi', 'InlinedApi'
        // If set to true, turns off analysis progress reporting by lint.
        quiet true
        // If set to true (default), stops the build if errors are found.
        abortOnError false
        // If true, only report errors.
        ignoreWarnings true
        // If true, lint also checks all dependencies as part of its analysis. Recommended for
        // projects consisting of an app with library dependencies.
        checkDependencies true
    }
}
...

Kotlin

android {
    ...
    lintOptions {
        // Turns off checks for the issue IDs you specify.
        disable("TypographyFractions")
        disable("TypographyQuotes")
        // Turns on checks for the issue IDs you specify. These checks are in
        // addition to the default lint checks.
        enable("RtlHardcoded")
        enable("RtlCompat")
        enable("RtlEnabled")
        // To enable checks for only a subset of issue IDs and ignore all others,
        // list the issue IDs with the 'check' property instead. This property overrides
        // any issue IDs you enable or disable using the properties above.
        checkOnly("NewApi", "InlinedApi")
        // If set to true, turns off analysis progress reporting by lint.
        quiet = true
        // If set to true (default), stops the build if errors are found.
        abortOnError = false
        // If true, only report errors.
        ignoreWarnings = true
        // If true, lint also checks all dependencies as part of its analysis. Recommended for
        // projects consisting of an app with library dependencies.
        isCheckDependencies = true
    }
}
...

Semua metode lint yang mengganti tingkat keparahan masalah yang diberikan—enable, disable/ignore, informational, warning, error, fatal—mematuhi urutan konfigurasi. Misalnya, menetapkan masalah sebagai fatal dalam finalizeDsl() akan menggantikan penonaktifannya dalam DSL utama.

Membuat baseline peringatan

Anda dapat mengambil snapshot kumpulan peringatan saat ini untuk project Anda, lalu menggunakannya sebagai baseline untuk menjalankan pemeriksaan selanjutnya, sehingga hanya masalah baru yang dilaporkan. Snapshot baseline memungkinkan Anda mulai menggunakan lint untuk menggagalkan build tanpa harus kembali dan mengatasi semua masalah yang ada terlebih dahulu.

Untuk membuat snapshot baseline, ubah file build.gradle project Anda seperti berikut.

Groovy

android {
    lintOptions {
        baseline file("lint-baseline.xml")
    }
}

Kotlin

android {
    lintOptions {
        baseline(file("lint-baseline.xml"))
    }
}

Saat Anda menambahkan baris ini untuk pertama kalinya, file lint-baseline.xml akan dibuat untuk menetapkan baseline Anda. Selanjutnya, alat hanya membaca file tersebut untuk menentukan baseline. Jika Anda ingin membuat baseline baru, hapus file secara manual dan jalankan lagi lint untuk membuat file itu kembali.

Kemudian, jalankan lint dari IDE (Analyze > Inspect Code) atau dari command line seperti berikut. Output-nya akan menunjukkan lokasi file lint-baseline.xml. Lokasi file untuk konfigurasi Anda mungkin berbeda dengan yang ditampilkan di sini.

$ ./gradlew lintDebug

...

Wrote XML report to file:///app/lint-baseline.xml
Created baseline file /app/lint-baseline.xml

Menjalankan lint akan merekam semua masalah terbaru dalam file lint-baseline.xml. Rangkaian masalah terbaru ini disebut baseline, dan Anda dapat memeriksa file lint-baseline.xml dalam kontrol versi jika ingin membagikannya kepada orang lain.

Menyesuaikan baseline

Jika Anda ingin menambahkan beberapa jenis masalah ke baseline, tetapi tidak semuanya, Anda dapat menentukan masalah yang ingin ditambahkan dengan mengedit build.gradle project Anda, sebagai berikut.

Groovy

android {
    lintOptions {
        checkOnly 'NewApi', 'HandlerLeak'
        baseline file("lint-baseline.xml")
    }
}

Kotlin

android {
    lintOptions {
        checkOnly("NewApi", "HandlerLeak")
        baseline = file("lint-baseline.xml")
    }
}

Setelah membuat baseline, jika Anda menambahkan peringatan baru ke codebase, lint hanya akan mencantumkan bug yang baru diperkenalkan.

Peringatan baseline

Jika baseline diberlakukan, Anda akan menerima informasi peringatan yang memberitahukan bahwa satu atau beberapa masalah dikesampingkan karena sudah tercantum di baseline. Peringatan ini dimunculkan untuk membantu Anda mengingat bahwa Anda telah mengonfigurasi baseline karena, idealnya, Anda tentu ingin memperbaiki semua masalah ini pada suatu tahap tertentu.

Informasi peringatan ini tidak hanya memberitahukan jumlah pasti error dan peringatan yang dikesampingkan, tetapi juga melacak masalah yang tidak dilaporkan lagi. Melalui informasi ini, Anda dapat mengetahui apakah Anda telah benar-benar menyelesaikan masalah sehingga, jika ingin, Anda dapat membuat ulang baseline untuk mencegah error tidak terdeteksi kembali.

Catatan: Baseline diaktifkan saat Anda menjalankan pemeriksaan dalam mode batch di IDE, tetapi diabaikan untuk pemeriksaan dalam-editor yang berjalan di latar belakang saat Anda mengedit file. Alasannya adalah baseline dimaksudkan untuk kasus ketika codebase memiliki sejumlah besar peringatan yang ada, tetapi Anda ingin memperbaiki masalah secara lokal sewaktu menangani kode.

Menjalankan pemeriksaan secara manual

Anda dapat menjalankan pemeriksaan lint yang telah dikonfigurasi dan pemeriksaan IDE lainnya secara manual dengan memilih Analyze > Inspect Code. Hasil pemeriksaan akan muncul di jendela Inspection Results.

Menetapkan cakupan dan profil pemeriksaan

Pilih file yang ingin Anda analisis (cakupan pemeriksaan) dan pemeriksaan yang ingin dijalankan (profil pemeriksaan), sebagai berikut:

  1. Di tampilan Android, buka project Anda, lalu pilih project, folder, atau file yang ingin Anda analisis.
  2. Dari panel menu, pilih Analyze > Inspect Code.
  3. Pada dialog Specify Inspection Scope, tinjau setelan. Specify Inspection Scope

    Gambar 3. Meninjau setelan cakupan pemeriksaan

    Kombinasi opsi yang muncul dalam dialog Specify Inspection Scope berbeda-beda bergantung pada apakah Anda memilih project, folder, atau file. Anda dapat mengubah apa yang akan diperiksa dengan memilih salah satu tombol pilihan lainnya. Lihat dialog Specify inspection scope untuk deskripsi mengenai semua kolom yang dapat dipilih pada dialog Specify Inspection Scope.

    • Saat Anda memilih satu project, file, atau direktori, dialog Specify Inspection Scope akan menampilkan jalur ke Project, File, atau Directory yang Anda pilih.
    • Saat Anda memilih lebih dari satu project, file, atau direktori, dialog Specify Inspection Scope akan menampilkan tombol pilihan yang telah dicentang untuk Selected files.
  4. Pada Inspection profile, pertahankan profil default (Project Default).
  5. Klik OK untuk menjalankan pemeriksaan. Gambar 4 menunjukkan hasil pemeriksaan lint dan IDE lainnya setelah menjalankan Inspect Code:

    Gambar 4. Memilih masalah untuk melihat penyelesaiannya

  6. Pada tampilan hierarki panel kiri, lihat hasil pemeriksaan dengan meluaskan dan memilih kategori, jenis, dan masalah error.

    Panel kanan menampilkan laporan pemeriksaan untuk kategori, jenis, atau masalah error yang dipilih, dan menyediakan nama serta lokasi error tersebut. Jika ada, laporan pemeriksaan akan menampilkan informasi lainnya seperti ringkasan masalah untuk membantu Anda mengoreksi masalah tersebut.

  7. Pada tampilan hierarki panel kiri, klik kanan sebuah kategori, jenis, atau masalah untuk menampilkan menu konteksnya.

    Bergantung pada konteksnya, Anda dapat melakukan semua atau sebagian dari langkah berikut: langsung membuka sumber, mengecualikan dan menyertakan item yang dipilih, menyembunyikan masalah, mengedit setelan, mengelola peringatan pemeriksaan, serta menjalankan kembali pemeriksaan.

Untuk deskripsi tombol Toolbar di sebelah kiri, item menu konteks, dan kolom laporan pemeriksaan, lihat Inspection Tool Window.

Menggunakan cakupan kustom

Anda dapat menggunakan salah satu cakupan kustom yang disediakan di Android Studio, sebagai berikut:

  1. Dalam dialog Specify Inspection Scope, klik Custom scope.
  2. Klik menu drop-down Custom scope untuk menampilkan berbagai opsi.

    Memilih Cakupan Pemeriksaan

    Gambar 5. Pilih cakupan kustom yang ingin Anda gunakan

    • Project Files: Semua file dalam project saat ini.
    • Project Production Files: Hanya file produksi dalam project saat ini.
    • Project Test Files: Hanya file pengujian dalam project saat ini. Lihat Jenis dan lokasi pengujian.
    • Open Files: Hanya file yang terbuka dalam project saat ini.
    • Module <modul-Anda>: Hanya file dalam folder modul terkait dalam project saat ini.
    • Current File: Hanya file terbaru dalam project saat ini. Ditampilkan jika Anda telah memilih file atau folder.
    • Class Hierarchy: Jika Anda memilih ini dan mengklik OK, dialog akan muncul dan menampilkan semua class dalam project saat ini. Gunakan kolom Search by Name dalam dialog tersebut untuk memfilter dan memilih class yang akan diperiksa. Jika Anda tidak memfilter daftar class, pemeriksaan kode akan memeriksa semua class.
  3. Klik OK.

Membuat cakupan kustom

Jika ingin memeriksa sekumpulan file dan direktori yang tidak termasuk dalam salah satu cakupan kustom yang tersedia saat ini, Anda dapat membuat sebuah cakupan kustom.

  1. Dalam dialog Specify Inspection Scope, pilih Custom scope.
  2. Klik tiga titik setelah menu drop-down Custom Scope.

    Gambar 6. Dialog Specify Inspection Scope

    Dialog Scopes akan muncul.

    Gambar 7. Membuat cakupan kustom

  3. Klik Add untuk menentukan cakupan baru.
  4. Dalam menu drop-down Add Scope yang dihasilkan, pilih Local.

    Baik cakupan lokal maupun cakupan bersama digunakan dalam project untuk fitur Inspect Code. Cakupan Shared juga dapat digunakan bersama fitur project lainnya yang memiliki kolom cakupan. Misalnya, saat Anda mengklik Edit Settings untuk mengubah setelan untuk Find Usages, dialog yang dihasilkan memiliki kolom Scope tempat Anda dapat memilih cakupan bersama.

    Gambar 8. Memilih cakupan bersama dari dialog Find Usages

  5. Beri nama cakupan tersebut, lalu klik OK.

    Panel kanan dialog Scopes terisi dengan opsi yang memungkinkan Anda menetapkan cakupan kustom.

  6. Dari menu drop-down, pilih Project.

    Daftar project yang tersedia akan ditampilkan.

    Catatan: Anda dapat membuat cakupan kustom untuk project atau paket. Langkah-langkahnya sama.

  7. Luaskan folder project, pilih mana yang ingin Anda tambahkan ke cakupan kustom, lalu klik salah satu tombol di sebelah kanan.

    Gambar 9. Menentukan cakupan kustom

    • Include: Menyertakan folder ini dan file-filenya, tetapi tidak menyertakan subfoldernya.
    • Include Recursively: Menyertakan folder ini dan semua file serta subfoldernya, juga file-file di dalamnya.
    • Exclude: Mengecualikan folder ini dan file-filenya, tetapi tidak mengecualikan subfoldernya.
    • Exclude Recursively: Mengecualikan folder ini dan semua file serta subfoldernya, juga file-file di dalamnya.

    Gambar 10 menunjukkan bahwa folder main disertakan, dan folder java disertakan secara rekursif. Warna biru menunjukkan folder yang disertakan sebagian, dan warna hijau menunjukkan folder dan file yang disertakan secara rekursif.

    Gambar 10. Contoh pola untuk cakupan kustom

    • Jika Anda memilih folder java dan mengklik Exclude Recursively, tanda berwarna hijau akan hilang pada folder java dan semua folder serta file di dalamnya.
    • Jika Anda memilih file MainActivity.java yang ditandai hijau dan mengklik Exclude, MainActivity.java tidak lagi ditandai hijau, tetapi item lain dalam folder java akan ditandai hijau.
  8. Klik OK. Cakupan kustom muncul di bagian bawah menu drop-down.

Meninjau dan mengedit profil pemeriksaan

Android Studio menyertakan serangkaian profil lint dan profil pemeriksaan lainnya yang diperbarui melalui update Android. Anda dapat menggunakan profil ini apa adanya atau mengedit nama, deskripsi, keparahan, dan cakupannya. Anda juga dapat mengaktifkan dan menonaktifkan seluruh grup profil atau satu per satu profil dalam sebuah grup.

Untuk mengakses dialog Inspections:

  1. Pilih Analyze > Inspect Code.
  2. Dalam dialog Specify Scope pada Inspection Profile, klik More.

    Dialog Inspections akan muncul beserta daftar pemeriksaan yang didukung dan deskripsinya.

    Gambar 11. Pemeriksaan yang didukung dan deskripsinya

  3. Pilih menu drop-down Profile untuk beralih antara pemeriksaan Default (Android Studio) dan Project Default (project aktif). Untuk informasi selengkapnya, lihat halaman Specify Inspection Scope Dialog IntelliJ ini.
  4. Pada dialog Inspections di panel kiri, pilih kategori profil level teratas, atau luaskan grup dan pilih profil tertentu. Jika memilih sebuah kategori profil, Anda dapat mengedit semua pemeriksaan dalam kategori itu sebagai pemeriksaan tunggal.
  5. Pilih menu drop-down Manage untuk menyalin, mengganti nama, menambahkan deskripsi, mengekspor, dan mengimpor pemeriksaan.
  6. Setelah selesai, klik OK.